Exness | Memprediksi pergerakan harga dengan bentuk candlestick
Cara membaca pergerakan harga pasar dengan menggunakan formasi candlestick telah diterapkan di negara asalnya Jepang sejak abad 18. Pada saat itu chart candlestick digunakan untuk memprediksi pergerakan harga beras. Ketika bursa saham di Jepang dimulai pada tahun 1870, candlestick secara luas dipakai oleh para trader untuk menganalisa naik turunnya saham-saham tertentu dari waktu ke waktu. Analis terkenal Amerika Serikat Charles Dow pada tahun 1900-an ikut menggunakan candlestick dalam memprediksi arah pergerakan harga saham hingga formasi ini menjadi populer di seluruh dunia sampai sekarang.
Pada dasarnya formasi candlestick memberikan informasi yang sama dengan formasi bar biasa yang dibuat kemudian, tetapi secara format, grafik formasi candlestick lebih jelas dan akurat dalam menggambarkan pergerakan harga (price action). Secara visual, tingkah laku harga permintaan dan penawaran lebih jelas untuk dipahami. Dalam chart trading yang menggunakan formasi candlestick peran trader yang menginginkan harga naik (bull) dan harga turun (bear) jelas kelihatan, dan siapa yang akhirnya menang akan tampak pada formasi candlestick yang terbentuk kemudian.
Formasi Candlestick Yang Sering Muncul
Dasar dari metode price action adalah pengamatan dan interpretasi pergerakan harga melalui formasi candlestick. Karena sudah populer, para analis memberikan nama atau sebutan untuk formasi-formasi candle tertentu yang sering terjadi, seperti misalnya hammer atau doji. Berikut gambar formasi candlestick yang sering muncul di pasar dan digunakan dalam analisa dengan metode price action:
Bullish candle: menggambarkan pergerakan harga yang cenderung naik pada periode waktu tersebut. Dalam hal ini jumlah trader yang menginginkan kenaikan harga lebih besar dari mereka yang mengharapkan harga akan turun.
Bearish candle: menggambarkan pergerakan harga yang cenderung turun pada periode waktu tersebut. Dalam hal ini jumlah trader yang menginginkan harga turun lebih besar dari mereka yang mengharapkan kenaikan harga pasar.
Long lower shadow : formasi ini bersifat bullish. Panjang ekor minimal harus sama dengan panjang body candle-nya. Lebih panjang ekor (shadow)-nya akan lebih valid, artinya kemungkinan bullish lebih besar. Trader yang menginginkan kenaikan harga lebih besar dari yang mengharapkan harga turun.
Long upper shadow : formasi ini bersifat bearish. Panjang shadow atas minimal harus sama dengan panjang body candle-nya. Lebih panjang shadow akan lebih valid, artinya kemungkinan untuk bearish lebih besar. Pada kondisi ini trader yang menginginkan harga turun lebih besar dari yang mengharapkan harga naik.
Hammer : formasi candlestick yang mengindikasikan keadaan bullish. Formasi ini lebih valid jika terjadi pada kondisi downtrend. Panjang ekor minimal 2 kali panjang body candle-nya. Hammer tidak mempunyai shadow atas yang berarti trader yang menginginkan kenaikan harga lebih banyak masuk pasar disaat-saat akhir penutupan.
Shooting star: kebalikan dari hammer, bersifat bearish. Formasi ini lebih valid jika terjadi pada kondisi uptrend. Panjang shadow atas minimal 2 kali panjang body candle-nya. Trader yang menginginkan harga turun lebih banyak masuk pasar disaat-saat akhir penutupan.
Harami, Doji dan Spinning tops : sifatnya tidak bisa dipastikan (indecision), tetapi formasi ini sering muncul. Pada kondisi uptrend ataupun downtrend, ke 3 formasi ini perlu konfirmasi oleh formasi candle yang terjadi sesudahnya guna memprediksi arah gerak harga.
Dragonfly doji : bersifat bullish bila terjadi pada kondisi downtrend.
Gravestone doji : bersifat bearish bila terjadi pada kondisi uptrend.
Engulfing : bisa bersifat bullish atau bearish (lihat formasi pada gambar diatas)
Setup Price Action Utama
Setup price action yang utama adalah pin bar, inside bar dan fakey (false) bar. Berikut formasi candlestick pada chart daily yang terbentuk pada masing-masing setup tersebut:
- Formasi candle pin bar
Seperti tampak pada gambar di atas, formasi candlestick untuk pin bar yang sering terjadi adalah long upper atau lower shadow dan doji ekor panjang (gravestone dan dragonfly). Formasi ini sesuai dengan karakteristik pin bar:
- harga open dan close dari sebuah pin bar mendekati level high atau low dari bar tersebut, semakin dekat akan semakin valid.
- harga open dan close dari sebuah pin bar harus dekat satu sama lain, semakin dekat semakin valid.
Pin bar bisa mengindikasikan penerusan arah trend (trend continuation) maupun pembalikan arah trend (trend reversal), tergantung dari posisi pin bar tersebut dalam alur trend yang sedang terjadi. Dalam hal harga open dan harga close yang mendekati level high dari bar tersebut (formasi long lower shadow), mereka yang menginginkan kenaikan harga lebih banyak dari yang mengharapkan harga turun, sehingga walaupun pada mulanya harga turun hingga level terendah bar tersebut tetapi pada akhir penutupan harga terdorong naik hingga mendekati level tertingginya.
Sebuah pin bar memang mesti dikonfirmasikan oleh bar yang terjadi sesudahnya untuk memastikan sentimen bull atau bear yang lebih kuat. Jika harga penutupan bar sesudahnya lebih besar dari penutupan bar long lower shadow, maka sentimen pasar cenderung bullish, dan sebaliknya untuk formasi long upper shadow. Jika formasi candle-nya hammer atau dragonfly doji, maka sentimen pasar cenderung lebih kuat dimana mereka yang cenderung menginginkan harga turun telah keluar pasar atau ‘kalah’ dibandingkan dengan mereka yang mengharapkan harga naik dan telah mengambil posisi buy. Demikian juga untuk sentimen downtrend (formasi shooting star atau gravestone doji). Contoh lain untuk formasi candlestick pada pin bar:
- Formasi candle inside bar
Inside bar adalah sebuah bar yang panjangnya berada dalam range bar sebelumnya. Inside bar menunjukkan konsolidasi pasar yang singkat, sebelum akhirnya terjadi breakout pada arah trend yang sedang dominan. Formasi bar yang terdiri dari sebuah atau beberapa inside bar haruslah dikonfirmasikan oleh bar berikutnya untuk mengetahui sentimen pasar yang jelas.
Pada dasarnya, semua formasi candle bisa menjadi inside bar selama harga open dan close-nya berada dalam range bar sebelumnya. Contoh formasi candle inside bar dalam price action adalah formasi harami.
- Formasi candle fakey (false) bar
Formasi fakey (false) bar mengindikasikan penolakan pada level tertentu. Harga akan bergerak mengikuti trend yang sedang terjadi, tetapi kemudian berbalik arah setelah break level support atau resistance. Sering setelah formasi fakey terbentuk, harga berbalik arah dengan kuat. Biasanya fakey bar didahului dengan terbentuknya inside bar.
Pada contoh diatas tampak inside bar dengan formasi harami (bar ke 2 formasi spinning top), dan pin bar dengan formasi candle shooting star sebelum break level support-nya.